Outlined Text Generator at TextSpace.net
Elephant Traffic
1,000 Backlinks - $9.99

Dosa yang Lebih Hebat dari Berzina

Written By pepz32 on Jumat, 09 September 2011 | 21.56




Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan
terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa dia
berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir
seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya.
Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak
dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah merusak hidupnya. Ia
melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa AS.


Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah
ucapan dari dalam �Silakan masuk�. Perempuan cantik itu lalu berjalan
masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia
berkata, �Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan
berkenan mengampuni dosa keji saya.� �Apakah dosamu wahai wanita ayu?�
tanya Nabi Musa as terkejut. �Saya takut mengatakannya.� jawab wanita
cantik. �Katakanlah jangan ragu-ragu!� desak Nabi Musa. Maka perempuan
itu pun terpatah bercerita, �Saya ��telah berzina.� Kepala Nabi Musa
terangkat, hatinya tersentak.




Perempuan itu meneruskan, �Dari perzinaan itu saya pun��lantas hamil.
Setelah anak itu lahir, langsung saya��. Cekik lehernya sampai��tewas�,
ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi musa berapi-api
matanya. Dengan muka berang ia menghardik, "Perempuan bejad, enyah kamu
dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena
perbuatanmu. Pergi!", teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena
jijik.




Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur
luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar
dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu
harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana
lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana
pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar
dosanya, betapa jahat perbuatannya.




Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi
Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, �Mengapa engkau menolak
seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu
dosa yang lebih besar daripadanya?� Nabi Musa terperanjat. �Dosa apakah
yang lebih besar dari kekejian wanita pezina Dan pembunuh itu?� Maka
Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.




�Betulkah Ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?�
�Ada!� jawab Jibril dengan tegas. �Dosa apakah itu?� tanya Musa kian
penasaran.

�Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja Dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina." (sumber)
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk
menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk
memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.


Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja
Dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa
sembahyang itu tidak wajib Dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia
seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah
menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur Dan memerintah
hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat Dan menyesali dosanya dengan
sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya Dan yakin bahwa
Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan
pasti mau menerima kedatangannya.






 "Barangsiapa menjaga shalatnya maka shalat tersebut akan menjadi cahaya,
bukti dan keselamatan baginya pada hari Kiamat nanti. Dan barangsiapa
tidak men-jaga shalatnya, maka dia tidak akan memiliki cahaya, tidak
pula bukti serta tidak akan selamat. Kemudian pada hari Kiamat nanti dia
akan (dikumpulkan) ber-sama-sama dengan Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay
Ibnu Khalaf." (HR. Ahmad, At-Thabrani dan Ibnu Hibban, hadits shahih)


Demikianlah kisah Nabi Musa Dan wanita pezina Dan dua hadist Nabi,
mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi Kita Dan timbul niat untuk
melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah. 






Jadi, Gan. Segeralah kita shalat Gan sebelum dishalatkan  Juga jauhi zina, Gan, karena itu termasuk dosa besar juga.





????? ?????????? ??????? ?????????? ????? ??????????? ???????? ??????????? ??????




�Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan shalat. Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.� (QS. Ibrahim:
40) 








Buat agan2 yg masih mengira shalat itu cuma baru diperintahkan setelah
Nabi Muhammad SAW Isra Miraj, ente keliru. Perintah shalat itu udah ada
sebelum dari jaman Nabi Muhammad. Cuma bedanya mungkin rakaatnya,
wallahu 'alam. Di Al-quran pun ada.



Kemudian Malaikat memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat
di mihrab: "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran
Yahya, yang membenarkan kalimat dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri
dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."(QS 3:39)



Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu berdua
beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan
jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu shalat serta gembirakanlah orang-orang yang beriman".(QS 10:87)



Dan ketika Kami menjadikan rumah itu tempat berkumpul bagi manusia dan
tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat.
Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah
rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaaf, yang ruku' dan yang sujud".(QS 2:125) 






PERINTAH SHALAT

Setelah melampaui Masjidil Aqsha, Nabi langsung diangkat naik sampai ke langit tujuh, lalu Sidratul Muntaha dan Baitul Ma�mur.


Imam Al-Bukhari meriwayatkan, pada saat peristiwa Mi�raj, Nabi Muhammad
SAW berada di Baitul Ma�mur, Allah SWT mewajibkannya beserta umat Islam
yang dipimpinnya untuk mengerjakan shalat limapuluh kali sehari-semalam.
Nabi Muhammad menerima begitu saja dan langsung bergegas.




Namun

Nabi Musa AS memperingatkan, umat Muhammad tidak akan kuat dengan limapuluh waktu itu. �Aku telah belajar dari pengalaman umat manusia sebelum kamu. Aku pernah mengurusi Bani Israil yang sangat rumit. Kembalilah kepada Tuhanmu dan mitalah keringanan untuk umatmu.�


Nabi Muhammad kembali menghadap Sang Rabb, meminta keringanan dan
ternyata dikabulkan. Tidak lagi lipapuluh waktu, tapi sepuluh waktu
saja. Nabi Muhammad pun bergegas. Namun Nabi Musa tetap tidak yakin umat
Muhammad mampu melakukan shalat sepuluh waktu itu. �Mintalah lagi
keringanan.� Nabi kembali dan akhirnya memeroleh keringanan, menjadi
hanya lima waktu saja.




Sebenarnya Nabi Musa masih berkeberatan dengan lima waktu itu dan
menyuruh Nabi Muhammad untuk kembali meminta keringanan. Namun Nabi
Muhammad tidak berani. �Aku sudah meminta keringanan kepada Tuhanku,
sampai aku malu. Kini aku sudah ridha dan pasrah.�




Nabi Muhammad memang mengakui bahwa pendapat Nabi Musa AS itu benar
adanya. Lima kali shalat sehari semalam itu masih memberatkan. Namun
lima waktu itu bukankah sudah merupakan bentuk keringanan?! Demikianlah.




Shalat telah diwajibkan bagi Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya sejak diturunkannya firman Allah pada awal kenabian

. (Sumber)

0 komentar:

Posting Komentar

free counters