Outlined Text Generator at TextSpace.net
Elephant Traffic
1,000 Backlinks - $9.99

Langsung Tidur Setelah Makan Malam Tingkatkan Risiko Stroke

Written By pepz32 on Jumat, 02 September 2011 | 01.36



Kecenderungan saat perut merasa kenyang seusai makan malam adalah
mengantuk dan ingin segera tidur. Namun sebaiknya tunggu dulu 1-2 jam,
sebab risiko stroke akan semakin meningkat jika jeda waktu antara makan
dengan tidur terlalu dekat.



Memberikan waktu bagi perut sekitar 60-70 menit untuk mencerna makanan
diklaim bisa mengurangi risiko stroke hingga 66 persen dan akan semakin
berkurang jika jedanya semakin lama. Setiap peningkatan jeda selama 20
menit, risikonya berkurang 10 persen.



Namun jeda yang terlalu lama tidak akan membuat risiko stroke hilang
sama sekali, karena batas maksimalnya dikatakan hanya 2 jam atau 120
menit. Boleh-boleh saja menunggu lebih dari 2 jam sebelum tidur, namun
tidak dijamin manfaatnya akan terus meningkat.



Cristina-Maria Kastorini, MSc, ahli gizi dari University of Ioannina di
Yunani mengatakan jika seseorang langsung tidur setelah makan malam maka
orang tersebut rentan mengalami refluks asam lambung. Kondisi ini
menyebabkan asam lambung naik menuju kerongkongan dan memicu rasa tidak
nyaman.



Saat tidur, refluks bisa memicu penyempitan saluran napas dan sleep
apnea sehingga rentan mengalami henti napas saat tidur. Meski tidak
memicu stroke secara langsung, berbagai penelitian membuktikan bahwa
sleep apnea berhubungan dengan risiko kerusakan pembuluh darah di otak
yang memicu stroke.



Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam European Society of
Cardiology Congress 2011 ini melibatkan sedikitnya 1.000 warga Inggris.
Sebanyak 500 orang partisipan berasal dari kelompok sehat, 250 orang
pernah stroke dan sisanya 250 orang mengalami sindom jantung koroner
akut.



Sementara itu ahli jantung dari Mayo Clinic, David Holmes, MD sependapat
bahwa langsung tidur setelah makan malam dapat meningkatkan risiko
stroke. Namun untuk memastikannya, butuh penelitian lebih lanjut dengan
jumlah sampel yang lebih besar.



"Saat kita makan, kadar gula darah berubah, kolesterol berubah dan
aliran darah juga berubah. Semua itu mempengaruhi risiko stroke," ungkap
Dr holmes yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, seperti
dikutip dari WebMD, Kamis (1/8/2011). (sumber)

0 komentar:

Posting Komentar

free counters